Kamis, 03 Juli 2008

PANTASKAH aku mengeluh???

Siang ini, ba'dah Duhur, aku terenyuh melihat seorang bapak separuh tua yang sedang beristirahat di selasar mesjid sambil menyantap sepotong roti. Mungkingkah hari ini sepotong roti itulah pengganjal perutnya untuk siang ini?
Lelah tanpak tersirat di wajahnya tapi beliau masih bisa menyunggingkan senyum yang ikhlas padaku. Ia tersenyum sangat manis. Tampaknya ia tak pernah mengeluh dalam menjalani hidupnya. Ia begitu menikmati sepotong rotinya sambil sesekali memandang jualannya.
Seorang Bapak penjual mainan anak kecil yang biasa diistilahkan di kampungku sebagai penjual koke-koke.
Aku iri padanya. Ia begitu ikhlas menjalani hidupnya dan mungkin ia berterima kasih pada sang pencipta karena hari ini ia masih bisa menikmati empuknya roti itu dan setidaknya hari ini ia tidak kelaparan.

Sedangkan aku sering bahkan sangat sering mengeluh. aku merasa hidupku selalu dirundung kesusahan. Aku sering merasa malu dan gengsi. Aku sering tidak mensyukuri nikmat dan karuania-Nya bahkan aku seringkali tidak sabar menjalani hidupku.
Tapi hari ini hatiku terketuk. PANTASKAH aku mengeluh??? PANTASKAH aku sedih??? PANTASKAH aku untuk tidak bersyukur???

Hatiku pun kembali diketukkan oleh seorang anak muda yang berpakaian hitam putih dengan tasnya yang berwarna hitam tergeletak disamping kepalanya, menemaninya berbaring di sudut mesjid setelah ia menunaikan kewajibannya siang ini. Mungkingkah ia sedang beristirahat dengan beralaskan tegel keramik putih mesjid itu karena kelelahan dalam menantang kerasnya hidup hari ini? Aku sempat berpapasan dengannya sewaktu mengambil air wudhu, kelihatan sekali air mukanya tidak memperlihatkan beban berat dalam hidupnya. Ia menikmati harinya.

sekali lagi...PANTASKAH aku mengeluh??? PANTASKAH aku sedih??? PANTASKAH aku untuk tidak bersyukur???

0 komentar: